Google baru saja merilis laporan keuangan kuartal pertama (Q1) tahun 2025, dengan hasil yang cukup positif. Dalam laporan tersebut, salah satu pencapaian terbesar yang menjadi sorotan adalah pertumbuhan signifikan dari layanan Google AI Overview.
Melalui cuitannya di platform X, CEO Google, Sundar Pichai, secara resmi mengungkap bahwa fitur AI Overview dari Google kini telah melayani hingga 1,5 miliar pengguna setiap bulannya.
Angka ini mencerminkan dampak besar dari implementasi AI dalam layanan pencarian Google, sekaligus menjadi indikasi kuat bahwa perilaku pencarian pengguna semakin bergeser menuju interaksi langsung dengan fitur AI.
Daftar Isi
Respon Warganet: Antara Antusiasme dan Kekhawatiran
Meskipun pencapaian 1,5 miliar pengguna bulanan terdengar impresif, respon warganet terhadap Google AI Overview tidak sepenuhnya positif.
Banyak pengguna yang mengapresiasi kemudahan akses informasi secara instan, namun tak sedikit pula yang mengutarakan kekhawatiran mereka terhadap kualitas dan dampak fitur ini.
Beberapa kritik utama yang muncul di media sosial dan forum diskusi mencakup:
- Akurasi informasi yang diragukan: banyak pengguna menilai bahwa AI Overview masih sering memberikan jawaban yang keliru, mengandung hallucination, atau bahkan menyebarkan misinformasi.
- Kurangnya keandalan: beberapa pengguna mengaku tetap harus mengecek sumber lain karena merasa jawaban dari AI Overview tidak cukup kredibel.
- Kontroversi soal kontribusi trafik: Sementara Google mengklaim AI Overview membantu pengguna dan situs web, studi dari Ahrefs justru menunjukkan sebaliknya.
Dalam studi Ahrefs, ditemukan bahwa kehadiran AI Overview di SERP menyebabkan penurunan klik ke situs web sebesar 34,5%.
Kritik ini menjadi pengingat bahwa meskipun adopsi AI berkembang pesat, isu akurasi, transparansi, dan dampaknya terhadap ekosistem pencarian masih perlu terus diawasi dan dievaluasi.
Apa yang Harus Dilakukan Praktisi SEO?
Menghadapi realita baru di mana Google AI Overview telah melayani 1,5 miliar pengguna per bulan, praktisi SEO perlu mulai mengubah pendekatan.
Fokus utama tidak lagi semata-mata mengejar ranking #1 di SERP, karena kini posisi tersebut bisa saja tertutup oleh tampilan AI Overview.
Sebagai gantinya, praktisi SEO perlu mulai mempertimbangkan bagaimana agar konten mereka bisa direferensikan oleh AI Overview.
Ini berarti meningkatkan kualitas konten, memperkuat authority dan kredibilitas (E-E-A-T), dan menyajikan informasi yang jelas, faktual, dan mudah dikutip oleh sistem AI Google.
Langkah-langkah awal yang bisa dilakukan antara lain:
- Optimasi struktur konten agar mudah diproses AI (misalnya penggunaan heading, list, dan definisi yang jelas).
- Gunakan sumber yang relevan dan terpercaya, serta kutip data dari referensi yang yang digunakan.
- Pantau bagaimana konten kamu muncul di SERP, apakah sudah menjadi referensi AI Overview atau belum.
Klaim CEO Google yang Perlu Kita Catat
Pernyataan resmi dari CEO Google, Sundar Pichai, bukan sekadar angka, tetapi sinyal kuat bahwa AI Overview akan terus menjadi elemen penting di masa depan pencarian.
Angka 1,5 miliar pengguna bulanan adalah peluang besar yang tidak seharusnya diabaikan oleh praktisi SEO.
Apakah website kamu sudah pernah muncul di AI Overview Google?
Jika belum, mungkin inilah saatnya menyesuaikan strategi agar bisa ikut tampil di kanal yang terus berkembang ini.
Referensi:
https://www.seroundtable.com/google-earnings-ad-revenue-39304.html
1 Comment
Ketika mencari informasi, Google AI Overview masih sering sekali memberikan informasi yang keliru bahkan terkesan asal comot dari sumber yang tidak bisa dipercaya.
Saya sering sekali menerima informasi yang sangat bertentangan dengan informasi aslinya.