Setelah artikel diposting, penting bagi kita untuk terus memantau dan mengevaluasi performanya.

Pasalnya, mempublikasikan artikel bukan menjadi titik akhir dari perjalanan SEO dan konten di website, melainkan sebuah titik awal yang masih memiliki perjalanan panjang.

Nah, proses pemantauan dan evaluasi ini bukan hanya tentang memeriksa apakah konten kita berhasil atau tidak, tetapi juga tentang memahami kapan dan bagaimana kita perlu mengambil langkah selanjutnya.

Dalam dunia SEO, evaluasi konten ini bukanlah kegiatan yang “sporadis”, namun ini adalah bagian integral dari proses audit konten.

Nah, pertanyaan yang mendasar bukan hanya “mengapa” tetapi “kapan” – kapan waktu yang tepat untuk melakukan content audit?

Proses tersebut membantu kita tidak hanya dalam memperbaiki apa yang tidak berjalan baik pada konten, tetapi juga dalam merencanakan strategi konten yang lebih efektif untuk masa depan.

Nah, berikut ini beberapa waktu yang patut untuk Anda pertimbangkan dalam memulai audit konten:

#1 Traffic Mencapai Plateau dan Stagnan

Ketika traffic naik terus, ada kalanya akan mencapai plateau (puncak), sehingga traffic dari bulan ke bulan atau hari ke hari terlihat stagnan. Biasanya hal ini dialami oleh brand besar yang merupakan penguasa market share dari industri bisnisnya.

Ketika pertumbuhan traffic tampaknya berhenti dan menunjukkan pola yang stagnan, baik dari bulan ke bulan maupun hari ke hari, ini adalah saat yang krusial untuk melakukan content audit.

Audit konten di momen seperti ini bukan hanya tentang mengevaluasi apa yang ada, tetapi juga tentang menemukan peluang untuk pembaruan dan perbaikan.

Sebagai awal, Anda bisa memulai dengan merefleksikan dua pertanyaan berikut:

  • Apakah ada topik konten yang serupa dan berpotensi saling kanibal?
  • Apakah ada konten yang belum dimaksimalkan atau bahkan belum dipublikasikan?

Dua pertanyaan di atas dapat teman-teman jawab melalui proses content audit.

Salah satu hal penting dan berharga yang bisa diperoleh dari content audit pada saat traffic stagnan adalah adanya peluang dalam variasi query atau konten kaya (rich content).

Sehingga Anda akan memiliki dua opsi yang bisa dilakukan; pertama, memodifikasi konten lama agar lebih sesuai dengan rich snippet, yang bisa meningkatkan visibilitas dan keterlibatan; kedua, menciptakan konten baru yang dirancang untuk menjawab beragam pertanyaan dari search query yang digunakan user.

Baca Juga:   Mengenal CMS (Content Management System) Beserta Manfaat dan Rekomendasinya

Kedua strategi ini tidak hanya berpotensi untuk meningkatkan trafik yang stagnan, tetapi juga mampu meningkatkan relevansi dan nilai lebih untuk user.

2. Penurunan Traffic, Ranking, atau Posisi Rata-Rata secara Signifikan

Ketika traffic beserta dengan ranking dari keyword yang kita tracking serta posisi rata-rata di Google Search Console mengalami penurunan secara signifikan, maka momen ini termasuk dari waktu yang tepat untuk content audit.

Pasalnya, penurunan ini bisa menjadi indikator bahwa konten kompetitor mungkin lebih relevan atau berkualitas dibandingkan dengan apa yang kita sajikan saat ini. 

Dalam situasi seperti ini, penting untuk melakukan analisis komprehensif.

Langkah pertama yang bisa kita lakukan adalah mengidentifikasi konten mana yang mengalami penurunan dalam ranking atau posisi rata-rata dan kemudian membandingkannya dengan konten dari kompetitor, khususnya mereka yang berhasil memiliki posisi lebih baik daripada kita.

Dari sini, teman-teman dapat memperoleh wawasan penting tentang apa yang mungkin hilang atau kurang dalam konten kita.

Untuk membandingkan konten dengan kompetitor, Anda bisa menggunakan beberapa aspek krusial yang perlu diperhatikan berikut ini:

  1. Pembahasan Topik: Periksa apakah ada topik atau sudut pandang yang belum kita cover tetapi berhasil menarik perhatian audiens pada konten kompetitor.
  2. Cara Penyampaian Konten: Analisis gaya, format, dan pendekatan penyampaian konten kompetitor. Apakah mereka menggunakan infografis, video, atau metode interaktif yang membuat konten mereka lebih menarik?
  3. Internal Linking: Perhatikan bagaimana kompetitor menggunakan internal link dalam konten mereka. Internal link yang efektif bisa meningkatkan SEO dan membantu pengguna menavigasi situs dengan lebih mudah. (Baca: strategi bagaimana membangun intenal link yang efektif di website)

Melalui proses audit konten yang terfokus pada aspek-aspek di atas, kita bisa mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan dan mengadaptasi strategi konten kita untuk lebih bersaing di hasil pencarian.

3. Periode Tertentu sebelum Peak Season

Di dalam dunia per-kontenan, kita mengenal dua jenis konten utama: evergreen yang bersifat timeless, dan konten seasonal atau konten musiman.

Nah, disini kita tidak bisa mengabaikan pentingnya mempersiapkan konten musiman, terutama menjelang masa peak season atau musim puncak.

Melakukan audit konten untuk konten musiman adalah salah satu langkah strategis untuk memastikan bahwa kita berada di posisi terdepan ketika peak season tiba.

Fokus utama audit ini adalah pada analisis performa posisi rata-rata konten kita dan bagaimana konten tersebut bertahan atau bersaing dengan konten kompetitor.

Baca Juga:   Apa itu DA & PA? Masih Penting untuk SEO di 2023?

Langkah ini penting agar ketika masa puncak datang, konten kita sudah siap dan mampu “menang” dalam hal visibilitas.

Melansir dari salah satu artikel di Search Engine Journal, idealnya, audit konten untuk konten musiman ini bisa dilakukan sekitar 6-8 bulan sebelum peak season dimulai.

Metode ini bisa dibilang seperti sebuah pepatah “sedia payung sebelum hujan”, yang menggambarkan pentingnya persiapan awal.

Dengan waktu ini, kita memiliki waktu yang cukup untuk melakukan penyesuaian dan optimalisasi berdasarkan hasil audit, memastikan bahwa ketika peak season tiba, konten kita mampu bersaing dengan banyak kompetitor.

4. Secara Periodik: Evaluasi Bulanan/Tahunan

Secara periodik, sebenarnya seberapa sering kita melakukan content audit itu tidak jauh beda dengan frekuensi site audit.

Evaluasi konten secara periodik adalah kunci untuk memastikan bahwa strategi konten kita tetap relevan dan efektif.

Frekuensi pelaksanaan content audit bisa disesuaikan dengan kebutuhan spesifik situs dan tim kita, mirip dengan bagaimana kita melakukan site audit.

Tidak perlu dilakukan terlalu sering, namun harus cukup reguler untuk menangkap dinamika dan perubahan tren.

Audit konten bisa dijadwalkan setiap tiga bulan, enam bulan, atau bahkan setahun sekali.

Frekuensi ini ideal, terutama jika bekerja sama dengan tim IT atau editorial dalam melakukan evaluasi total per kuartal atau semesteran.

Pendekatan ini memungkinkan kita untuk memantau perubahan dan tren dalam jangka waktu yang lebih panjang, memberikan gambaran yang lebih jelas tentang performa konten dalam berbagai siklus.

5. Saat Ada Kritik Keras: Audit Konten Dadakan

Ada situasi tertentu yang memerlukan tindakan segera dalam audit konten, khususnya ketika menerima kritik keras dari pembaca atau stakeholder.

Kritik ini bisa berkisar dari isu performa hingga masalah yang lebih serius, seperti konten yang tidak sesuai dengan brand guideline atau bahkan konten yang berpotensi memicu konflik, seperti yang berkaitan dengan SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar-golongan).

Dalam momen seperti ini, penting bagi kita untuk bertindak cepat dan melakukan audit konten secara mendadak.

Langkah ini tidak hanya untuk menangani masalah yang spesifik, tetapi juga untuk mencegah dampak negatif lebih lanjut.

Kritik yang tajam dan langsung dari audiens maupun stakeholder merupakan sinyal bahwa ada aspek dari konten kita yang memerlukan evaluasi ulang dan perbaikan segera.

Ada beberapa aspek yang bisa Anda perhatikan dan pertimbangkan pada saat menghadapi momen-momen seperti ini:

  1. Kesesuaian dengan Brand Guidelines: Memastikan semua konten selaras dengan nilai dan standar brand.
  2. Sensitivitas Topik: Mengidentifikasi dan memperbaiki konten yang mungkin tidak sensitif atau kontroversial, terutama yang berkaitan dengan SARA atau isu sensitif lainnya.
  3. Kualitas dan Akurasi Konten: Memeriksa keakuratan, kualitas, dan relevansi informasi yang disampaikan.
Baca Juga:   Apakah Membeli Tools SEO di Marketplace Direkomendasikan?

Audit konten ini harus dilakukan dengan teliti dan responsif, memastikan bahwa semua konten yang kita sajikan tidak hanya berkualitas tinggi, namun juga bertanggung jawab.

Content Audit di Waktu yang Tepat agar Efektif dan Efisien!

Sebenarnya tidak ada golden rule soal frekuensi content audit.

Sebagaimana yang kita telah bahas, ada beberapa situasi kunci di mana content audit menjadi sangat penting, seperti; ketika traffic mencapai titik stagnasi, saat mengalami penurunan traffic yang signifikan, dalam periode sebelum memasuki peak season, sesuai dengan kesepakatan dengan klien atau stakeholder, dan ketika menerima kritik keras baik dari pihak eksternal maupun internal.

Kesadaran untuk mengidentifikasi dan merespons pada momen-momen ini dapat menjadikan strategi konten kita tidak hanya efektif, tetapi juga efisien.

Audit konten yang dilakukan pada waktu yang tepat bukan hanya tentang meninjau kembali apa yang telah kita buat, tetapi juga tentang merencanakan dan menyesuaikan langkah kita di masa mendatang.

Ini adalah sebuah proses yang berkelanjutan, sebuah siklus evaluasi dan peningkatan yang harus dilakukan dengan cermat dan strategis.

Dengan pendekatan yang tepat, content audit bukan hanya akan membantu kita mengatasi tantangan saat ini, tetapi juga mempersiapkan kita untuk peluang dan tantangan yang akan datang.

Yuk Gabung DailySEO ID!

Ingin terus meningkatkan wawasan Anda tentang SEO dan strategi konten? Gabung dengan kami di grup Telegram DailySEO ID!

Di sini, Anda akan mendapatkan update terkini, tips praktis, dan bisa diskusi langsung lebih mendalam dengan para ahli dan sesama praktisi SEO.

Grup ini adalah tempat terbaik untuk bertukar pikiran, mendapatkan solusi atas tantangan SEO Anda, dan peluang untuk membangun networking dengan banyak orang.

Tidak hanya itu, DailySEO juga menawarkan e-course yang dirancang khusus untuk meningkatkan keahlian Anda di dunia SEO secara fundamental.

Terdapat beberapa topik penting di course yang bisa teman-teman pelajari, seperti Content Optimization, Technical SEO Audit, dan masih banyak lagi.

Referensi:

Search Engine Journal

Dapatkan berita terbaru seputar SEO Gratis!
Subscribe Sekarang!

Author

SEO Specialist at sirka.io and currently developing farisyudza.com. I started diving into SEO in early 2022 and eager to learn more!

2 Comments

    • Oleh karena itu, untuk teman-teman yang baca komentar Kak Rahayu, jangan ngerjain SEO 1 bulan, sisanya (11 bulan) malah ngopi-ngopi aja. 😀

Write A Comment